Gilak !
Mati aku !
Waktu SMA, aku mengiringi gesekan biola seorang teman cewek satu kelasku dengan denting gitar pada sebuah kampus, Fur Elise dari Beethoven.
Nada biola yang sama dari seorang pria, bertampang pelajar, di salah satu sudut Amsterdam, di jajaran tenda buku bekas.
Rata-rata penjajanya manula.
Di bawah pohon rindang, dekat beberapa depa dari kursi batu.
Orang-orang terdiam menikmati.
Sayatan biola itu membunuh langkah di pedestarian.
Aku terhenyak.
Sekian tahun lalu.
Kudapat ratusan orang bertepuk.
Jiwa remaja melayang dalam jumawa.
Itulah aku kini menikmati Fur Elise dalam kegugupan tersandar di pohon rowan.
Terkenang usia belasan.
Sekejap kemudian 10 euro terlepas demi sebuah buku puisi Sitor Situmorang (dlm bahasa Belanda), lengkap dengan tanda tangan aslinya.
Puisi opung Sitor Situmorang melebihi tajamnya pedang raja dompak
Kumaha atuuuh ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar