Selasa, 25 Desember 2007

Sayatan "Fur Elise" di Tukang Buku Loak di Amsterdam

De ja vu !
Gilak !
Mati aku !

Waktu SMA, aku mengiringi gesekan biola seorang teman cewek satu kelasku dengan denting gitar pada sebuah kampus, Fur Elise dari Beethoven.
Nada biola yang sama dari seorang pria, bertampang pelajar, di salah satu sudut Amsterdam, di jajaran tenda buku bekas.
Rata-rata penjajanya manula.


Di bawah pohon rindang, dekat beberapa depa dari kursi batu.
Orang-orang terdiam menikmati.
Sayatan biola itu membunuh langkah di pedestarian.

Aku terhenyak.
Sekian tahun lalu.
Kudapat ratusan orang bertepuk.
Jiwa remaja melayang dalam jumawa.
Itulah aku kini menikmati Fur Elise dalam kegugupan tersandar di pohon rowan.
Terkenang usia belasan.

Sekejap kemudian 10 euro terlepas demi sebuah buku puisi Sitor Situmorang (dlm bahasa Belanda), lengkap dengan tanda tangan aslinya.
Puisi opung Sitor Situmorang melebihi tajamnya pedang raja dompak

Kumaha atuuuh ?

foto iseng


Aku ketemu kantor MAAF di La Fayette, Paris.
Juga kantor Partai Komunis (dekat Garre du Nord). Serem jg motretnya. Takut dikirain apa-apa lagi. Pulitiiiiiik gitu lhooo.


Sayang udah sore, kalau nggak fotonya pasti menarik.

Cafe di Paris

logo cafe pink

Bandung baheula dijuluki Parijs van Java.
Sekarang nggak tau lagi apa julukan bagi Bandung.
Entah kenapa, tadi siang aku lagi pengen ke cafe.
Akhirnya, di hari Natal ini, aku ke salah satu cafe di mall PJV (parijs van java) jalan sukajadi, yang saat ini lagi favorit.
Apa yang terjadi? Phuuuh, alamak sulitnya cari parkir.. !
Akhirnya segelas caffuccino membayar jerihnya menyelipkan mobil di pelataran PJV.

Di kota Paris, sepertinya hampir di setiap jalan, bertabur cafe.
Bahkan, banyak yang ngantri, di depan pintu cafe, berharap dapat tempat duduk.
Gileee bener orang-orang di Paris.
Udah bayar, ngantri lagi. Meliuk-liuk kayak ular.
Ngantrinya persis kayak seserahan kawinan bawa nampan ngantri bread talk di BSM, tertib buanget, demi roti import.

cafe pink di salah satu sudut kota Paris
suasana cafe di salah satu sudut kota Paris

Sabtu, 22 Desember 2007

Berenang lagi...


Sabtu ini aku kangen sama Cipanas Garut.
Gileeeee. Aku terkagum-kagum. Nggak salah nechhh?
Kok Gelanggang Samudera Ancol, Sunway Lagoon, Waterbom Pantai Cermin, sekarang jadi ada foto-copiannya di Cipanas Garut? Aku terperangah. mana lagi pake air panas dari Gunung Guntur lagi. Alami ! Sungguh natural !
Ini adanya di Taman Air`Sabda Alam, Cipanas Garut.
Tiketnya 25.000 perak !

Sayang penyaringan airnya belum bagus, di beberapa kolam masih beres-beres alias belum jadi. Yang sedang diberesi Kolam aliran berputar, mudah-mudahan bakalan seru.
Selain itu, yang sungguh amat norak : kok diperbolehkan orang bere.inang tidak pake baju renang (pake celana, baju olahraga, kain sarung ).

Tapi aku pikir, nggak apapa sech. Kan airnya mengalir. Cuma agak aneh dikitlah. Maklum, orang rame-rame pingin senang-senang, bawa tikar, bawa rantang makanan alias botram dan tentu saja rekreasi keluarga sabandoroyot.
S
Tapi mudah-mudahan petugasnya lebih tegas melarang orang sambil makan ikut berang. Kan jijayyy. Abis ketika menyelam aku ketemu cacing, ketika diambil ternyata ... mie instan !

Mungkin ini satu-satunya di Indonesia kolam renang terbesar di Indonesia yang pake air panas alami dari gunung berapi, lengkap dengan fasilitas peluncur dan permainan. Asyiiik beneeerr !

Jumat, 21 Desember 2007

Nasi Bakar dan Kelapa Bakar


Hari ini, Jum'at, Bandung hujan seharian.
Kebetulan saya mau ke Unpad Jatinangor.
Karena lapar, langsung belok ke Jatos (Jatinangor Town Square).
Naik ke lantai 3, ketemu Food Court. Ya, pilih sana pilih sini, akhirnya ketemu makanan unik : nasi bakar !
Ya, sebenarnya biasa-biasa aja, nasi pake teri medan (kayak timbel), dibungkus daun lalu dibakar. Rasanya beda-beda tipis sama timbel. Menunya hampir sama.

Urusan di Unpad Jatiangor beres.
Balik ke Bandung. Menghindari macet di cicaheum, ambil jal;an potong lewat arcamanik, tembus ke antapani (gileee, ujan tambah lebat). Eh, ketemu kelapa bakar di Antapani. Langsung mampir. Kelapa yang udah dibakar 3 sampe 5 jam, dicampur telor + madu + rempah + gula batu. Nah, persis kayak minum jamu. Cukup Rp 15.000,- untuk kelapa spesial. Lumayan, buat kedinginan Bandung dimusim hujan bikin badan jadi segar akibat jamu kelapa bakar !

Rabu, 19 Desember 2007

Teeee....Sateee... !



Hikmah Idul Adha

Seekor domba dititipkan ke panita kurban mesjid komplek rumah saya.
Lalu seekor domba lagi ditipkan ke panitia kurban, penduduk di belakang komplek.
Jadinya : 2 kantung kresek hitam berisi 2 kerat daging kambing.
(padahal sedikitpun tidak berharap)

Akhirnya penyateaanpun dimulai..
te sateeee
Tapi nyate sendiri kok rasanya aneh, rasa sate campu arang, pahit, nggak gurih.
Tapi... daripada melihara kambing, kan enak makan sate ya. Iya kan? Eheemmm.




IDUL ADHA 1428 H



.... dan Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba..."


SELAMAT IDUL ADHA 1428 H mohon maaf lahir dan bathin





domba qurban saya dikeroyok 4 orang


Allahu Akbar Allahu Akbar
Walillahilham...