Minggu, 25 November 2007

Berenang-renang ke hulu, bersenang-senang di Ancol....

Kolam renang di Ancol


Minggu pagi tadi, saya olahraga berenang di Hotel Horison Bandung.
Maksudnya mau ke Bikasoga, di jalan Suryalaya Buah Batu, di tempat ini airnya hangat, pake pemanas.
Biasanya saya olahraga sendiri di rumah, pake treadmil. Rasanya jadi Bosan.
Akhirnya air dingin di kolam renang Horison membuat brrrrgrrrr, kedinginan.
Tapi tak apa, olahraga Minggu pagi tadi terlaksana juga.

Terkenang ngojay (bhs.Sunda: berenang), saya jadi ingat Ancol.
  • Kolam renangan di Ancol memang mengasyikkan, karena kolam renangnya belasan.
  • Persis kayak di Sunway Lagoon, Malaysia. (Tapi di Ancol lebih besar).
  • Nah, di Pantai Cermin, 30 km dari Medan, ada juga telah dibangun juga tempat yang hampir serupa dengan Sunway Lagoon Malaysia.
  • Juga hampir sama dengan di Brueparck di Belgia.
  • Ternyata... berenang di tempat-tempat yang saya sebutkan di atas, rasanya ya sama: capek dan melelahkan ... ! Nggak jauh bedakan capenya ? Namanya juga ngojay !

Ini kolam renang di Sangkan Hurip di Kuningan, Jawa Barat, dengan latar belakang Gunung Ciremai. Airnya rada asin. Nggak tau kenapa.



Foto kolam renang pake luncuran di Cipanas, Garut. Di kaki Gunung Guntur. Kalau pake mikir-mikir, ya pasti nggak berani. Maka belajarlah jadi balita. Pasti bisa....

  • Kalau mau lebih seru, berenag di pantai, bareng sama Hiu.
  • Tuh foto di Pantai Kuta Bali
Bruparck di Belgia adalah dikenal menara Atom , merupakan wilayah tempat gedung-gedung riset teknologi. Uniknya, disini ada tempat bermain bagi anak-anak, termasuk saya yang menyamar jadi balita ikut juga coba berenang. Hi..hi... hi...

Tuh foto di Bruparck
Tip ringan kalau mau berenang:
  1. Pakailah pakaian renang yang sesuai (jangan pake sarung)
  2. Pakailah kacamata khusus renang (jangan pake sunglass)
  3. Bagi pria, ikatlah kolor renang kencang, hati-hati melorot ketika melompat ke kolam.
  4. Bagi wanita, pakailah baju renang (jangan pake pakaian tidur)
  5. Bagi penderita asma, siapkan tabung oksigen di pinggir kolam

Mesjid Tua

Mesjid Tua Pontianak dekat Istana Kadriah Kesultanan Pontianak


Dalam sebuah perjalanan, kemana kaki melangkah
Entah itu di Cardoba Spanyol Selatan (Alhambra) atau di Ujung Sumatera (Baiturracham, Banda Aceh)
Jujur saya katakan
Mesjid Tua adalah medan magnit
tempat sujud dan berdoa
seakan menghirup nafas para pendahulu
berada di samping saya
menyebut nama Allah SWT berulang-ulang
dalam dzikir panjang.

(pernah saya bersujud di Baiturrahman Kesultanan Deli Medan , Mesjid tua Kauman Yogya, atau Mesjid Kesepuhan dan Mesjid Depok di Cirebon, Mesjid Kandangkerbau Singapore atau mesjid-mesjid tua lainnya. Tiap memasuki sebuah kota, entah mengapa, mesjid tua menjadi daya tarik bagi kuat kaki saya melangkah ke rumah Allah itu untuk bersujud`dan berdoa)


Begitu pula
gereja tua menjadi wisata tersendiri
sulit untuk diceritakan
seperti di Valencia dan Sagrada Familia (Barcelona)
para pendahulu
umat masa kini masuk
mendekat ke Tuhan

Foto Gereja Santa Catalina, di Valencia dan Gereja Sagrada Familia karya arsitek terkenal Gaudi. Keduanya di Spanyol.

Sabtu, 24 November 2007

Turki oh Turkye...

Starbucks di Bandara Istambul

Saya pernah ke Turki
Cowoknya ganteng-ganteng.
Dan ceweknya, aduuuh, moooii... cakep-cakep.
Yang jelas, wajahnya agak condong ke Eropah ketimbang Timur Tengahnya.


Perilaku orang Turkey itu, ya kayak orang Indonesia.
Beribadahnya hebat. Mesjidnya juga mantaf, (ada Blue Mosque) di Istambul.
Juga di kota-kota lainnya, banyak ditemukan mesjid.
Tapi... kebalikannya, penuh juga dengan dunia hiburan, dunia malam juga, hmmm.. jangan tanya. Edun !
Maklum, ini negara rada-rada seluler... eh, sekuler !

Masa muda orang Turkye, sepintas kayak orang Eropah umumnya, bebas, lepas.
Banyak cewek pake jilbab, tapi banyak juga yg kelihatan puser.
Ibarat pepatah "muda foya-foya, hura-hura, kalau tua cepet mikirin sorga".
Inilah mungkin yang dipikir orang Turki kebanyakan.

Di desanya, orang Turki itu kayak orang Aceh. Suka kong-kow, ngobrol, pake lursi rame-rame di halaman rumah atau kafe ruko, kursinya di luar.
Atau ada kafe kecil, di pinggir jalan, pada duduk-duduk.
Mejeng.
Ngerumpi.

Tapi, jangan salah, toko kaset, penuh lagu disco Arab, musik hip-hop.
"Ya habibi, ya habibah..." cdug..ccduug..cduggg....
Bikin jantung mau copot.

Jumat, 23 November 2007

Memasuki bulan haji

ini foto asli kok

Apa btul kalau kejahatan kita selama ini akan dibalas ketika kita menunaikan ibadah haji?
Banyak keajaiban yang terjadi ketika menunaikan ibadah haji, baik personal (pribadi) maupun dialami rombongan.


  • Si Polan dulu suka jitaki kepala temen sekolah, terus di mekah dia sering kena timpuk batu kecil ketika jumrah.
  • Ada cerita seorang kawan, katanya waktu ospek dulu dia suka naboki adik kelas, terus waktu dia haji, dia cerita, pernah ditaboki dua kali gara-gara menginjak kaki orang waktu sa'i di masjidil haram.
Atau malah sebaliknya:

  • Teman saya, pernah ngasi sebuah jeruk pada musafir dari Afghanistan di halaman masjidil Haram. Nah, tak lama kemudian, tiba-tiba ada seorang lelaki memberi sekarung korma, tanpa berkata-kata.
  • Ada yang sompral, menganggap remeh, berkata jalan kaki saja, karena hotel maktab dekat tampak jelas di depan mata. Namun apa yang terjadi? Entah kenapa, waktu itu juga ia tersesat jalan kaki keliling Mekah bagai tersirap. Tersadar ketika mengucap "Astagfirullah", tau-tau sudah terdampar di Mesjid Kucing.
  • Sebuah rombongan naik bus menuju Arofah. Seorang penumpang menolak seorang ibu, berwajah Turki, ingin menumpang ikut mobil karena capek berjalan. Pintu bus ditutup rapat. Tapi apa yang terjadi? Ketika mampir di Muzdhalifah, seluruh penumpang (kelaparan dan kehausan) kehilangan bus mereka yang di parkir. Ketika pimpinan rombongan memimpin sholat sunnah, mohon ampun atas kekhilafan. Ajaibnya, tiba-tiba bus dan supirnya tampak di seberang mereka sholat. Padahal penumpang dari tadi berputar-putar, berkeliling, mencari bus dan supir. Begitu juga sebaliknya, sang supir lebih 6 jam di tempat yang sama mencari rombongan tersebut.

"labbaik, allahumma labbaik, lassarikalah
innal hamda wa nikmata
lakawwalmulk, larasarikalah..."

selamat haji saudara-saudaraku


Mungkin Anda punya cerita ajaib ketika menunaikan ibadah haji?

Unsafe act dan unsafe condition


Hari ini saya terpaksa membeli perban elastik buat membebat dada saya. Karena tadi malam saya terlelap, mungkin saking lelapnya (seharian ngetik 3 makalah sambil menerima tamu-tamu di kantor) nggak sengaja posisi tidur miring ke kiri. Padahal, kata dokter untuk sementara: pantangan ! Lho, kok pantangan sii?

Dokter bedah bilang, tulang rusuk ke-8 (costae 8) dada kiri saya patah. Tapi tetap masih di posisisemula. Setidaknya butuh waktu minimal sebulan agar kondisi mulai normal. Salah satu caranya, ya itu tadi, tidurnya untuk sementara jangan miring ke kiri dulu agar tidak ada tekanan di tempat yg retak.

Tapi namanya aja tidur. Kayak mayat. Karena kecapean, nggak sadar lagi, mungkin ni body udah miring ke kiri. Lagian, siapa sih yang bisa ngatur dirinya miring kiri atawa kanan tatkala kita udah buumm tertidur letih?

Itulah sebabnya, ketika pagi hari alarm dari HP bunyi, saya terperanjat ingin bangun, tiba-tiba rasanya ada ribuan jarum menusuki rusuk kiri saya. Sakitnya bukan kepalang. Saya menjerit. . Akhirnya, dengan mencari posisi yang aman, saya dapat berdiri, mandi, manasin mobil, cepat cabut ke apotik. Kasa elastik itu, saya bebat di dada bawah, melilit kayak zombie belum jadi. Ini cara mem-fiksasi, agar tulang yang patah tetap pada posisinya.

Kenapa rusuk saya bisa patah?
Mari saya ceritakan:
Bermula saya nggak sabaran, rusuh, turun dari lantai atas sambil bawa tas berisi laptop. Kaki saya tergelincir, badan terdorong ke depan. Laptop hampir terlepas. Demi menyelamatkan nyawa intelektual saya itu (maksudnya si laptop), saya terbanting ke kiri, dada kiri saya mengenai tiang tangga. Kraaak..!!. Demi Allah, bunyi itu saya dengar sendiri. Tapi anehnya, hari kejadian itu biasa saja. Seperti nggak ada apa-apa. Barulah besoknya saya kesakitan ketika batuk. Ke dokter radiologi. Di rontgen. Hasilnya : wuuuh... fisura di costa 8 sinistra. Gitu tulisannya. Sama dokter bedah diyakini patah. Wadaooo... bayangan operasi, hiyy, nggak berani balik lagi ke dokter.

Dari kejadian itu ada hikmah yang saya ambil.
Apa penyebab saya jatuh?
Kalau teorinya, begini. Pada kecelakaan, ada 2 (dua) faktor penyebab.


Pertama, kondisi berbahaya (
unsafe condition), yaitu situasi yang tidak aman dari :
Lingkungan : tangga, pengaman pegangan tangga.
Soalnya, udah lama saya ingin perbagus tangga. Gara2 kesibukan, lupa beresi tangga. Tahun lalu, saya pernah punya ide buat tangga dari kayu-kayu jati tua, tebal, yang rencananya dicari dari hunting ke jawa timur. Tapi karena ngga punya waktu, dihantam tumpukan kerjaan, akhirnya finishing tangga itu terlupan. Dengan seadanya, dicat arturo, agak nyeni dikit, akhirnya tangga itu jadi seadanya. Itu tadi, lupa keamanan yang baik.

Kedua,
perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yg dapat terjadi antara lain karena:
Waktu itu sikap saya tidak sabaran, rusuh, perilaku yang tidak baik, sembrono, sehingga terjadi kecelakaan.



Apa ada yang pengen coba kayak saya?